Jadikan Pelajaran Berharga, Kisah Pilu Aga Siswa SMP yang Gantung Diri
Rangga yang biasa dipanggil Aga, kls 2 SMP Global Islamic School, bunuh diri menggantung di lemari baju kamarnya.
Korban broken home, ayah ibunya berpisah, dan masing-masing sudah menikah lagi.
Ayahnya
di Jakarta tapi sudah berkeluarga lagi. Berkali-kali berjanji ketemuan
dengan Aga, tapi ditungguin oleh si anak ternyata jarang datang. Ibunya
sejak menikah tinggal di Surabaya dengan keluarga barunya, meninggalkan
Aga kecil dengan nenek dan tante-nya.
Anak
ini depresi, merasa ayah ibunya nggak mencintainya lagi. Anak ini
ternyata sudah merencanakan kematiannya, karena merasa ibu dan ayahnya
sudah tidak mencintainya. Jadi, dia ingin kembali kepada pencipta Nya
yang pasti lebih mencintainya.
Dia
bahkan sudah memberikan mainan-mainan kesukaaannya kepada
teman-temannya. Pada hari minggu dia trial kekuatan lemari dan
memperkuat lemari supaya kuat mengantung tubuhnya. Sejak minggu dia
puasa, supaya ketika ia menggantung diri tidak keluar kotoran. Detail
perencanaan ia tulis dalam smartphone-nya. Dan dia melaksanakannya pada
hari selasa pagi tgl 13 Januari.
Sebenarnya
tanda-tanda si anak depresi sudah terlihat, tetapi orang tua, nenek dan
tantenya tak menghiraukannya. 5 tahun sebelumnya, ketika orang tuanya
bercerai sudah diperingatkan bahwa si anak sangat depresi dan cenderung
suicidal.
Bayangkan,
untuk menggantung dalam lemari, maka dia harus menekuk kakinya.
Bayangkan, di butuhkan waktu 1 menit sambil nafasnya tercekik dia harus
terus menekuk kakinya. Dibutuhkan konsentrasi dan niat yang kuat luar
biasa untuk itu.... karena depresi.
Masya Allah..
Aga,
adalah contoh anak yang berjiwa kosong, haus kasih sayang orang tuanya.
Secara materi berkecukupan, sekolah di sekolah elite, pandai secara
intelektual, berkomunikasi dengan ibunya memakai bahasa inggris...
Ternyata....
Nun jauh di lubuk hatinya, ia rindu belaian kasih sayang ayah ibunya.
Rindu bercengkerama bersama seluruh keluarganya. Rindu bermain dan
bermanja-manja bersama sosok yang telah melahirkannya...
Keluarga,
adalah benteng yang tangguh bagi perkembangan jiwa anak-anak kita.
Tempat yang paling nyaman untuk pulang. Seruwet dan sepelik apapun
permasalahan yang kita miliki, keluarga tetaplah tempat berteduh yang
paling indah bagi jiwa dan hati kita.
Jangan sampai anak-anak kita bernasib seperti Aga.
Jangan lewatkan waktu yang hanya sebentar bersama mereka, karena usia mereka terus bertumbuh...
Jadikan masa kecil-nya bersama kita, menjadi kenangan terindah yang akan terus mereka kenang sepanjang usianya.
Kisah pilu diatas menjadi contoh yang sangat berharga bagi siapapun orangtua, baik keluarga utuh maupun tidak !!!!
0 Response to "Jadikan Pelajaran Berharga, Kisah Pilu Aga Siswa SMP yang Gantung Diri"
Posting Komentar